"Prestasi membanggakan! Kamila Andini resmi diundang menjadi anggota Academy Awards. Sebuah langkah besar bagi sinema Indonesia di panggung dunia!
Jakarta, 27 Juni 2025. Kamila Andini, sutradara perempuan pertama dari Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya seperti Gadis Kretek, Nana (Before Now and Then), dan Yuni, dengan bangga diumumkan sebagai anggota baru Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS). Organisasi kehormatan internasional yang dikenal sebagai penyelenggara Academy Awards (Oscar) ini, kini memiliki suara baru dari Indonesia.
Kamila bergabung dengan sederet tokoh dunia yang juga terpilih tahun ini, termasuk Ariana Grande, Jason Momoa, dan Kieran Culkin. Sebagai mitra kreatif utama Forka Films, Kamila Andini memang dikenal konsisten mengangkat narasi tentang perempuan, komunitas adat, serta generasi muda dengan sensitivitas yang kuat dan estetika khas, menghadirkan cerita sinematik yang berakar pada budaya Indonesia namun dapat berbicara secara universal.
"Menjadi bagian dari Academy bukan hanya prestasi pribadi, tapi juga langkah penting untuk membawa cerita kita perempuan Indonesia ke panggung global," ujar Kamila Andini.
Ifa Isfansyah, CEO Forka Films, turut menambahkan, "Terpilihnya Kamila Andini sebagai anggota Academy adalah pencapaian penting, tidak hanya bagi dirinya, tapi juga bagi sinema Indonesia dan Asia Tenggara. Kami di Forka Films percaya, keterlibatannya di Oscar akan membawa perspektif baru dari Asia ke dalam lanskap perfilman global."
Kamila Andini, lahir di Jakarta pada 6 Mei 1986, merupakan salah satu sutradara perempuan paling berpengaruh di Indonesia. Fondasi kuatnya dalam mengangkat isu sosial, budaya, kesetaraan gender, dan lingkungan dalam karyanya terbentuk dari pendidikannya di Deakin University, Melbourne, tempat ia meraih gelar di bidang Sosiologi dan Media Arts.
Kepeduliannya terhadap isu-isu tersebut secara konsisten tercermin dalam film-filmnya yang telah meraih berbagai penghargaan internasional:
The Mirror Never Lies (2011): Film panjang debutnya ini menyoroti kehidupan suku Bajau dan berhasil meraih Earth Grand Prix di Tokyo International Film Festival serta FIPRESCI Award di Hong Kong International Film Festival.
The Seen and Unseen (2017): Karyanya ini memenangkan Grand Prix Generation Kplus di Berlinale dan Best Youth Feature di Asia Pacific Screen Awards.
Yuni (2021): Film yang mengangkat isu perempuan ini sukses memenangkan Platform Prize di Toronto International Film Festival dan menjadi perwakilan Indonesia untuk Oscar 2022.
Kamila Andini dikenal karena kemampuannya menghadirkan narasi yang berakar pada budaya Indonesia, namun tetap relevan secara universal, terutama dalam mengangkat kisah-kisah perempuan, komunitas adat, dan generasi muda dengan sensitivitas yang kuat dan estetika khas.
Komentar
Posting Komentar