Gala Premiere “Assalamualaikum Baitullah” Penuh Haru, Amira Tunjukkan Kekuatan Hati & Doa yang Tak Pernah Padam

Jakarta, 10 Juli 2025 — Malam Gala Premiere film "Assalamualaikum Baitullah" yang diselenggarakan di XXI Epicentrum Jakarta oleh VMS Studio tak hanya menjadi ajang perayaan sinema, tetapi juga momen refleksi dan perjumpaan bagi mereka yang tengah bergulat dengan badai kehidupan. Acara dibuka dengan penampilan mengharukan dari Fadhilah Intan yang membawakan lagu "Jalan Cinta" di karpet merah, lirik-liriknya seolah menjadi suara hati banyak orang yang mencoba menerima kekecewaan dengan pasrah dan belajar ikhlas.

Para pemeran utama, termasuk Michelle Ziudith, Arbani Yasiz, Tissa Biani, Miqdad Adaussy, Ummi Quary, Vonny Anggraini, dan Maudy Koesnaedi, turut hadir menyaksikan langsung perjalanan Amira—karakter utama yang diperankan Michelle Ziudith. Amira dikisahkan sebagai seorang perempuan yang mengalami kehilangan dan pengkhianatan, lalu berusaha membangun kembali hidupnya melalui doa dan keberanian untuk memaafkan.

Suasana haru menyelimuti malam itu. Tak hanya air mata Amira yang jatuh di layar, tetapi juga air mata para penonton yang merasa berada di titik yang sama: lelah, kecewa, dan mencari jalan pulang. Setelah pemutaran film, suasana berubah menjadi ruang perenungan yang mendalam. Seorang penonton tak kuasa menahan tangisnya, menyadari bahwa "ujian bisa datang kapan saja, ke siapa saja. Dan di situlah kita diuji untuk yakin bahwa setiap doa, seberapapun sakitnya proses menunggu, akan dijawab Allah dengan cara terbaik. Bahkan lebih baik dari yang kita bayangkan."

Penonton lain juga mengungkapkan bahwa film ini terasa seperti pengingat bahwa, "meskipun secapek apapun kita, selalu ada kekuatan baru yang bisa datang lewat cerita orang lain. Seperti film ini. Film ini rasanya seperti pelukan untuk yang sedang lelah menghadapi ujian kehidupan.”

Respons positif ini sejalan dengan pesan yang ingin disampaikan oleh para pembuat film. Tony Ramesh, produser film ini, menjelaskan, "Assalamualaikum Baitullah adalah obat penyemangat untuk siapa pun, terutama perempuan, yang sedang jatuh di tengah ujian. Harapannya film ini bisa menjadi teman. Film ini tidak menggurui, hanya ingin berkata: kamu tidak sendiri."

Hadrah Daeng Ratu, sang sutradara, mengungkapkan bahwa "Assalamualaikum Baitullah" ingin menyampaikan pesan tentang kekuatan yang tersembunyi di balik kesunyian, khususnya bagi perempuan. "Di kesunyian Amira, ada kekuatan yang diam-diam menyembuhkan. Itulah yang ingin kami bagikan, sebuah ruang bagi perempuan untuk berhenti sejenak, dan percaya lagi,” jelasnya.

Salah satu pesan kunci yang membekas dari film ini datang dari karakter Ibu Amira, yang dengan lembut namun tegas mengatakan: “Jangan berkecil hati. Tidak ada doa yang tidak diijabah.” Kalimat ini menjadi pengingat kuat bahwa selalu ada harapan dan jalan untuk bangkit kembali, serta untuk senantiasa berharap kepada Tuhan.

Michelle Ziudith, pemeran Amira, mengakui bahwa karakternya adalah seorang perempuan yang menyimpan badai dalam diamnya. Namun, justru dalam keheningan itu, Amira belajar untuk kembali percaya pada cinta dan takdir yang lebih baik. Michelle melihat film ini sebagai ruang berbagi, terutama bagi perempuan yang tengah berjuang menghadapi cobaan hidup.

"Assalamualaikum Baitullah" adalah adaptasi dari novel best-seller karya Asma Nadia. Film drama emosional ini mengisahkan perjalanan seorang perempuan yang menemukan kembali dirinya di tengah badai, dengan keikhlasan dan doa sebagai cahaya di kala segalanya terasa gelap. Film ini akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 17 Juli 2025, dan tiket Advance Ticket Sales sudah bisa didapatkan melalui Mtix dan Tix ID.

Tujuh hari menjelang penayangannya, "Assalamualaikum Baitullah" hadir sebagai teman seperjalanan bagi mereka yang merasa patah, namun berkeinginan untuk pulih. Ikuti kabar terbaru mengenai film ini melalui akun Instagram resmi @film.asba dan @vmsstudioid. Untuk informasi eksklusif lainnya, penonton juga bisa bergabung dengan komunitas WhatsApp resmi film ini.

Komentar